Kaitan dengan masalah Palestina, Tifatul menambahkan bahwa PKS akan terus melakukan aksi solidaritas untuk membela prinsip-prinsip kemanusiaan.
PK-Sejahtera Online: Surat Pemberhentian Penyidikan Perkara (SP3) Polda Metrojaya terkait aduan Panwaslu atas tiga tokoh PKS telah dikeluarkan pada Selasa pagi (27/1). Polda Metrojaya menyatakan bahwa aduan tersebut tidak memiliki bukti cukup untuk diajukan sebagai perkara pidana ke kejaksaan. Surat yang telah ditandatangani sejak Jumat (23/1) ini sekaligus menegaskankan bahwa tidak pernah terjadi suatu pelanggaran kampanye oleh PKS dalam aksi solidaritas Palestina pada 2 Januari 2009 yang lalu.
Menyikapi hal ini, dalam konferensi pers di kantor DPP PKS, Presiden PKS, Tifatul Sembiring menyatakan beryukur. “Alhamdulillah SP3 sudah keluar. Karena sebelumnya juga kita semua yakin tidak pernah ada kampanye” kata Tifatul.
Dengan dikeluarkannya SP3 ini maka status hukum tersangka dari Presiden PKS, Tifatul Sembiring, Ketua DPW PKS Jakarta Triwisaksana dan Agus Setiawan telah dicabut. Tifatul juga mengajak agar semua pihak menghormati hasil dari proses hukum yang telah dijalankan.
Terkait dengan kasus penipuan terhadap pengacara PKS, Anwar Junaedi, Tifatul menegaskan bahwa apa yang dilakukan Pengacara Anwar Junaedi diluar persetujuannya. “Saya tidak pernah dikonfirmasi mengenai hal ini. Dan jelas itu bukan sikap PKS” tegas Tifatul. Dan untuk tindakan diluar persetujuan ini, PKS telah memutuskan untuk mencabut kuasa hukum Anwar Junaedi sebagai pengacara Tifatul.
Kepada Panwaslu, Tifatul meminta agar Kasus ini jadi pelajaran bersana baik untuk panwaslu maupun partai partai.. “Perlu pemahaman hukum yang lebih baik agar tidak terjadi kerancuan dalam penegakan hukum” Ujar Tifatul.
Kaitan dengan masalah Palestina, Tifatul menambahkan bahwa PKS akan terus melakukan aksi solidaritas untuk membela prinsip-prinsip kemanusiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar